makalah proses terjadi manusia dilihat dari sisi agama


ASAL USUL MANUSIA DILIHAT DARI SISI AGAMA


OLEH
NAMA : SITI NURULWAHIDA
KELAS : XII IPA 2

SMA.N.3. TIDORE KEPULAUAN TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Penyusun
Siti Nurulwahida


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                         i
DAFTAR ISI        .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1           
A.     Latar Belakang                                                                                                                     1
B.     Rumusan Masalah                ................................................................................................ 1
C.     Tujuan                                                                                                                                   1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2           
A.     Pencipta manusia menurut Al-Qur’an         2
B.     Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)   3....................................................................
C.     Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)  3
D.     Proses kejadian manusia ketiga ( keturunan adam dah hawa)          4
E.      Surah Yang menjelaskan tentang pencipta manusia        5
BAB III PENUTUP                                                                                                             6
A.     Kesimpulan                          ................................................................................................ 6
B.     Saran                                                                                                                                     6
DAFTAR PUSTAKA         ................................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................................8



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi manusia serta merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Membaca al Qur'an merupakan suatu ibadah. Tetapi alangkah lebih baik apabila isi kandungan al qur'an dapat kita kaji lebih dalam dengan mempelajari tafsir al qur'an.

Pada masa sekarang, dalam menyingkapkan berbagai persoalan kehidupan, harus disandarkan pada Al-Qur'an dan Hadis. Tetapi untuk memahaminya tentu saja dibutuhkan penafsiran yang tepat agar makna yang terkandung di dalamnya tidak melenceng. Untuk itu kita bisa merujuk pada kitab-kitab tafsir yang sudah diakui kebenarannya.

Tafsir al qur'an akan menjelaskan tentang berbagai hal, seperti tentang bagaimana proses penciptaan manusia. Di dalam al-qur'an dijelaskan tentang proses penciptaan manusia. Proses penciptaan manusia kini telah di buktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui tafsir al Qur'an kita dapat memahami proses penciptaan manusia sesuai dengan ayat-ayat al Qur'an dan dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Sehingga ada keterkaitan antara ayat al Quran dengan ilmu pengetahuan dalam hal proses penciptaan manusia.

B. Rumusan Masalah
1.      Ayat-ayat apa saja yang di dalam al-Qur`an yang menjelaskan mengenai proses penciptaan manusia di muka bumi ini?
2.      Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an.

C.     Tujuan
1.      Untuk memperjelas bahwa proses penciptaan manusia sudah tertera secara jelas di dalam al-Qur`an sebagai pedoman hidup. Dan menunjukkan ayat-ayat yang menjelaskan mengenai hal tersebut.



1
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an
 Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia selama mereka memanfaatkan secara optimal tiga keistimewaan/ kelebihan yang mereka miliki yakni, Spiritual, Emotional dan Intellectual dalam diri mereka sesuai misi dan visi penciptaan mereka. Namun, apabila terjadi penyimpangan misi dan visi hidup, mereka akan menjadi makhluk yang paling hina, bahkan lebih hina dari binatang dan Iblis bilamana mereka kehilangan kontrol atas ketiga keistimewaan yang mereka miliki. Alloh menjelaskan bahwa manusia adalah makhluq yang lebih mulia disbanding makhluq lainnya[1][1]
(QS Al-Mu’minum 12-14)
Artinya ;
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS Al-Mu’minum 12-14)
      Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian terperinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup pada abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
1.                  Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (sperma).
2.                  Yang laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3.                  Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4.                  Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di rahim
       Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al-Qur’an diturunkan pasti tahu bahwa bahan dasar kelahiran berhubungan dengan mani lakilaki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan abad ke-20.
      Semua informasi ini yang tersaji dalam Al-Qur’an mengenai pembentukan menusia itu menunjukkan bahwa Al-Qur’an berasal dari suatu sumber yang mengetahui pembentukan ini hingga serinci-rincinya. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah. Omong kosong sajalah pernyataan bahwa informasi yang dihasilkan oleh Al-Qur’an mengenai kelahiran itu kebetulan belaka. (Harun Yahya.Memahami Allah Melalui Akal, 2005)

B.     Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
            "Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
            "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
C.     Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
      Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri).
      Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu[2][2] :
      "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) :
            Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan : "Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)

 Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

D.      Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
            Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
            Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dIjelaskan secara terperinci melalui firman-Nya diatas, yaitu surat Al-Mu’minun ayat 13-14.
            Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda : "Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)

            Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita

makan yang semua berasal dan hidup dari tanah[3][3]. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
            Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum[4][4]. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).

E.      Surah Yang menjelaskan tentang pencipta manusia[5][5]
1.      Al-Furqaan Ayat 54
Artinya : Pembeda (The Criterion)
Artinya :  Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa
2.      Al-Hujuraat Ayat 13
Artinya : Kamar-kamar (The Inner Apartments)
 Artinya :  Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
3.      Al-Mursalaat Ayat 20
Artinya : Malaikat yang Diutus (The Sent Forth Angels)
Artinya : Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina ?,






Penutup
A.     Kesimpulan
Kesempurnaan manusia diterangkan dengan jelas dalam QS. Al Isro: 70, Qs Al-muminuun:115-116. Alloh melebihkan manusia dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Ia ciptakan.
Alloh lebihkan manusia dari hewan, dengan akal dan daya cipta, sehingga menjadi makkhluq bertanggungjawab. Alloh lebihkan yang taat dari manusia atas malaikat karena ketaatan manusia melalui perjuangan melawan syetan dan nafsu, sedang ketaatan malaikat atanpa tantangan. Alloh juga melebihkan dalam penciptaan manusia yang memiliki tujuan, tidak hanya main-main saja.


B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan dan kami
harapkan kritik serta masuka dari pembaca. Dan semoga makalah in dapat bermanfaat bagi permbaca terutama bagi penyusunh makalah tersebut..


6


Daftar Pustaka
Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10. Jakarta:Lentera Hati,2002.
http///;www.google.com,Al-Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan manusia. 2012





[1][1] http//:www.google.com/Al-Qur’an tenteng pencipta manusia.
2
[2][2] Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10. Jakarta:Lentera Hati,2002.
3






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Epos Tanah Tuah - Sofyan Daud

contoh proposal pengajuan untuk Bakesbangpol dalam pengajuan penelitian

Proposal Magang Riset