petayaan filsafat abstrak,Bersusah-Susah Dahulu , Bersenang-Senang Kemudian
Nama
: Siti Nurulwahida
pertayaan filsafat
Bersusah-Susah Dahulu , Bersenang-Senang Kemudian
Sebagian besar orang menganggap bahwa makna pribahasa tersebut tidak
bisa terlepas dari kehidupan manusia. manusia tidak akan pernah mencapai kedudukannya
yang dia ingginkan tampah sebuah usaha dan kerja keras . orang yang ingin hidup
senang, hidup enak, suksek, mereka harus berusaha keras baru bisa mendapatkan
semua itu .misalnya, mau jadi sarjana harus sekolah dan rajin belajar , tugas
numpuk, kadang harus nga tidur karena lembur ngerjain tugas, dan dengan banyak
tahap yang dia lalui maka pada akhirnya dia mendapat gelar sarjana. Tapi apakah
pribahasa itu memang sanggat berhubungan erat dan sesuai kenyataan dengan
kehidupan manusia. Dan inilah yang menjadi sebuah pertanyaan filsafat yang
inggin saya bahas dan diteliti di dalam kehidupan kita. “bersusah dahulu ,
bersenang kemudian “ pribahasa yang menarik. tapi pada kenyataanya ada juga
orang yang hidupnya tidak harus melalui tahap itu, ada yang bersusah-susah aja
terus dan ada yang emang sudah senang atau hidup bahagia dari dia lahir hingga
meninggal dunia. Tidak semuanya orang melalui tahap yang terdapat pada
pribahasa tersebut , orang miskin biasanya sekali mereka miskin ya tetap akan
miskin karena memang tidak ada fasilitas yang mendorong mereka untuk merubah
kehidupan mereka sekalipun mereka berkerja keras , banting tulang tapi hasil
kerja mereka bahkan belum mampu mengubah hidup mereka agar lebih baik .
begitupun orang kaya yang terlahir dari anak orang kaya biasanya semua yang dia
butuhkan sudah difasilitasi olah orang tuanya, dimanja dengan kemewahan, maka dari itu dia sudah hidup enak dari dia
lahir hingga tua dan mati nanti . dia akan mewarisi harta keluarganya yang
memang akan menjadi miliknya dan akan diberikan pada anaknya kelak. Jadi pada
dasarnya menurut saya pribahasa diatas tidak selalu atau selamanya sesuai dengan
kehiduapan manusia .
sedikit berbagi
BalasHapus