Proposal Magang Riset
PROPOSAL
MAGANG RISET
UPAYA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG DALAM MENGAWASI ANGKUTAN KOTA MELALUI KARTU PENGAWASAN DAN UJI KELAYAKAN KENDARAAN UNTUK MEWUJUDKAN PELAYANAN YANG OPTIMAL
Oleh
Zaelanni Fathkul
Islam (201410050311128)
Siti Nurul
Wahida (201410050311133)
Dicky Wahyu
Candra (201410050311142)
Vivien Savira
Widiastini (201410050311154)
PROGRAM STUDI ILMU
PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2017
A. LATAR BELAKANG
Transportasi itu sangat diperlukan perannya dalam
pembangunan suatu Negara bukan hanya melancarkan arus barang dan mobilitas
secara baik tetapi juga Melalui
pembangunan jangka panjang peranan transportasi dapat memberi pelayanan yang
baik untuk kegiatan manusia seperti
memudahkan dalam menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain agar menghemat
durasi. Sektor transportasi harus dilaksanakan
secara multidimensional, dimana harus memperhatikan tidak hanya situasi dan
kondisi transportasi tetapi
juga harus dapat memperhatikan lingkungan yang dipengaruhinya termasuk sarana
dan prasarana.
Seiring perkembangan kota maka kebutuhan
transportasi diperkotaan meningkat pula, Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia menurut data
Korps Lalu Lintas Polri pada tahun 2014 mencapai 104,211 juta unit. Jumlah ini
meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Populasi kendaraan bermotor
terbanyak masih dipegang oleh sepeda motor dengan jumlah 85,253 juta unit atau
meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah kendaraan mobil
penumpang yakni 10,54 juta unit, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya.
Tidak hanya secara nasional,
pertumbuhan kendaraan bermotor secara besar juga terjadi di Kota Malang. Data
Satuan Lalu Linta Polres Malang Kota pada September 2014 mencatat, selama lima
tahun terakhir pertumbuhan sepeda motor di Malang mencapai 175.000 unit dan
25.000 unit untuk roda empat. Setidaknya, 3000 sepeda motor baru dan 500 mobil
baru memasuki Kota Malang setiap bulannya.
maka dari itu menyebabkan
permasalahan transportasi menjadi sangat komplekssehingga diperlukan tindakan
penanganan yang sesegera mungkin. Permasalahan transportasi perkotaan
tersebut antara lain berupa penentuan jenis moda angkutan umum, pola jaringan,
izin trayek angkutan, kenaikan
perparkiran, dan rambu-rambu lalu lintas. Seperti
pada kasus yang sering terjadi yaitu kenaikan tarif parkiran yang membuat
masyarakat kurang setuju dan lagi pada kasus kelayakan angkutan umum yang mana
kapasitas pemumpang melebihi standart muatan. Dalam
Undang – Undang Nomer 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
dijelaskan bahwa keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas
serta memudahkan bagi pemakai jalan, maka jalan wajib dilengkapi dengan
rambu-rambu lalu lintas.
Ditinjau dari aspek pergerakan
penduduk, kecenderungan bertambahnya penduduk perkotaan yang semakin tiggi
menyebabkan semakin banyaknya jumlah pergerakan baik didalam maupun keluar
kota. Hal ini member konsekuensi logis yaitu perlu adanya keseimbangan antara
sarana dan prasarana khususnya di bidang
angkutan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang mobilitas penduduk dalam
melaksanakan aktivitasnya.
Salah satu cara memenuhi kebutuhan
pelayanan jasa angkutan ini yaitu dengan penyediaan pelayanan angkutan kota.
Mengingat bahwa pelayanan angkutan kota merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
terutama untuk kota – kota besar dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kota Malang merupakan kota
kedua terbesar di Jawa
Timur setelah Kota
Surabaya. Pada tahun 2015 hingga akhir Desember penduduk Kota Malang sebanyak 881.794 jiwa.
Sedangkan hingga akhir April 2016 penduduk Kota Malang sebanyak 887.443
jiwa. Kota Malang yang termasuk dalam kategori besar, pada saat ini telah
memiliki prasarana transportasi yang cukup memadai. Prasarana transportasi
yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas pergerakan
masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Seiring dengan pesatnya moda
transportasi dan kebutuhan akan angkutan umum menjadikan populasi kendaraan
dikota malang semakin meningkat.
Dinas Perhubungan Kota Malang mempunyai
peranan penting sebagai dinas
yang menangani bidang transportasi secara umum termasuk mengatur dan menetapkan
jaringan trayek angkutan Kota Malang. Sehubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan
terbaik kepada masyarakat. Salah
satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kota Malang adalah dengan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang jasa angkutan
kota. Meski banyak dari masyarakat yang mengeluhkan tentang buruknya pelayanan
angkutan kota dan efeknya terhadap lalu lintas, Dinas Perhubungan tidak dapat
melakukan banyak tindakan. Hal ini disebabkan jangka wewenang mereka hanyalah
sebatas penyedia fasilitas dan pengawas.
Dari permasalahan yang terdapat
diatas, tujuan dari riset ini adalah bagaimana cara Dinas Perhubungan Kota
Malang dalam mengawasi angkutan-angkutan yang sudah beroperasi agar dapat melayani
masyarakat secara optimal, dan juga bagaimana
Dinas Perhubungan Kota Malang
memperhatikan kelayakan angkutan umum yang ada di Kota Malang.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana Peran Dinas Perhubungan Kota Malang dalam mengawasi angkutan kota
melalui kartu pengawasan (KPS) dan uji kelayakan kendaraan untuk mewujudkan
pelayanan yang optimal.
2.
Hambatan apa saja yang dihadapi Dinas Perhubungan Kota Malang dalam
mengawasi angkutan kota melalui kartu pengawasan (KPS) dan uji kelayakan
kendaraan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal.
C. TUJUAN MAGANG
RISET
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam magang adalah:
1.
Untuk mengetahui bagaimana peran Dinas Perhubungan Kota Malang dalam mengawasi
angkutan kota melalui kartu pengawasan (KPS) dan Uji kelayakan kendaraan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal.
2.
Hambatan apa saja yang dihadapi Dinas Perhubungan Kota Malang dalam
mengawasi angkutan kota melalui kartu pengawasan (KPS) dan uji kelayakan
kendaraan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal.
D. MANFAAT MAGANG RISET
1. Manfaat
Teoritis
Dengan
adanya Magang Riset ini diharapakan bisa menambah wawasan dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama terkait dengan upaya Dinas
Perhubungan Kota Malang dalam mengawasi angkutan kota melalui kartu pengawasan
(KPS) dan Uji kelayakan
kendaraan guna melayani Masyarakat yang optimal.
2.
Manfaat
Praktis
a.
Bagi
Mahasiswa
1)
Mahasiswa
Mampu Mengaplikasikan teori yang telah didapat dari peroses perkuliahan.
2)
Memperoleh
pengalaman untuk terlibat langsung di pekerjaan dalam sebuah instansi.
3)
Membangun
Pengalaman nyata di dunia kerja dan beradaptasi secara langsung dengan
stakeholder.
b.
Bagi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
1)
Sebagai
bahan evaluasi atas kurikulum yang dilaksanakan selama ini dengan kebutuhan
teori dalam praktek dunia kerja.
2)
Membina
kerjasama antara jurusan Ilmu Pemerintahan dengan Dinas Perhubungan Kota
Malang.
c.
Bagi
Dinas Perhubungan Kota Malang
1)
Mendapatkan
SDM unggulan yang langsung direkrut dan diseleksi,
2)
Mendapat
akses langung SDM yang siap pakai dan kompeten,
3)
Mendapatkan
ide segar, inovatif, dan kreatif dari mahasiswa peserta program
magang.
E. DEFINISI KONSEPTUAL
DAN OPERASIONAL
1.
Definisi
Konseptual
Penjajakan konseptualisasi ditujukan
untuk mempermudah proses pencarian data yang nantinya akan dilanjutkan melalui
operasionalisasi konsep. Adapun
variabelnya yang didefinisikan secara konseptual ialah sebagai berikut.
a.
Peran Dinas Perhubungan
Peran
adalah separangkat tingkah laku yang diharapkan kelompok atau individu sesuai
kedudukannya dalam suatu system dan dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
dalam maupun dari luar dan bersifat stabil untuk membentuk perilaku yang
diharapkan dari seorang atau kelompok pada situasi sosial tertentu. Peran yaitu
aspek dinamis atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedududkannya, maka dia telah melakukan suatu peran. Artinya
peran meentukan apa yang harus diperbuat oleh seseorang sehubungan dengan
posisinya dalam masyarakat. Berdasarkan konsep pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengerian peran adalah sesuatu ang sudah menjadi badan yang
dimana badan ini dapat menggerakan suatu kegiatan yang ada didalam atau diluar
organisasi. Dalam riset ini, Dinas Perhubungan Kota Malang berperan mengawasi
dan sebagai regulator dalam menjalankan sebuah sistem moda transportasi yang
dapat melayani masyarakat secara optimal di Kota Malang.
b.
Implementasi
Pengawasan Angkutan Kota dan Uji Kelayakan
Implementasi adalah suatu tindakan
atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secaramatang dan
terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan dianggap sah
dan menjadi kebijakan. Implementasi juga bisa diartikan sebagai suatu proses
melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari politik ke dalam
administrasi.pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program.
Disini upaya Dinas Perhubungan Kota Malang mengimplementasikan pengawasan
angkutan kota melalui kartu pengawasan juga uji kelayakan melalui uji kendaraan.
2.
Definisi
Operasional
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap
dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara
nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel.
a. Implementasi
pemerintah kota malang dalam mengawasi angkutan kota dan uji kelayakan angkutan
kota
1) Peran
Dinas Perhubungan
2) Sosialisasi
program
3) Fungsi
program
4) Sasaran
yang hendak dicapai
5) Sumber
daya manusia atau implementator
6) Mekanisme
implementasi
7) Sejauh
mana implementasi saat ini
b. Hambatan
F. METODE PENELITIAN
1.
Jenis
Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan
mengunakan metode deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
2.
Sumber
Data
a.
Sumber
Data
Primer
Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung terjun lapang. Kuncoro mengungkapakan bahwa data
primer adalah data yang biasanya yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan dan
original. Sehingga data primer akan diperoleh melalui proses wawancara dan
observasi langsung yang dilakukan peneliti selama kegiatan magang riset ke
Dinas Perhubungan.
b.
Sumber
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung dan sifatnya sebagai pelengkap. Dalam proses magang
rises ini peserta magang diharapkan mendapatkan data berupa data fisik berupa,
tabel, grafik, gambar, formula yang berisikan tentang Upaya Dinas Perhubungan
Kota Malang dalam mengawasi angkutan kota melalui kartu pengawasan (KPS) dan
uji kelayakan kendaraan guna melayani masyarakat yang optimal. Ketercapain
implemtasi program kartu pengawasan (KPS) dan uji kelayakan . selain itu
peneliti juga membutuhkan data berupa berita mengenai implementasi kartu pengawasan
(KPS) dan uji kelayakan kendaraan.
c.
Teknik Pengumpulan data
Adapun
cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Observasi dilakukan di
Dinas Perhubungan Kota Malang.
2) Wawancara
Wawancara
ialah kegiatan tanya jawab antara penelitian dengan narasumber guna mendapatkan
informasi. Narasumber dalam wawancara ini adalah Dinas Perhubungan Kota Malang.
Wawancara yang dilakukan tidak terikat pada pedoman pertanyaan tertentu,
melainkan mengeksplorasi gagasan-gagasan yang muncul selama proses wawancara.
3) Dokumentasi
Metode
dokumenter adalah metode yang di gunakan
untuk menelusuri data historis. Data historis yang di maksud ialah data yang
kegunaannya bertahan lama dari waktu kewaktu Sehingga menjadi bukti akurat penelitian. Dokumentasi dalam
penelitian ini akan menghasilkan gambar-gambar penting terkait topik magang riset.
4) Subjek
penelitian
Subjek
penelitian ini merupakan pihak yang menjadi sasaran penelitian guna memperoleh
informasi terkait topik yang di teliti. Adapun yang menjadi subjek penelitian
ialah kepala Dinas Perhubungan Kota Malang yang memiliki kewenangan tertinggi
atas implementasi kebijakan dalam pengawasan angkutan kota dan uji kelayakan.
5) Lokasi
magang riset
Magang
riset ini akan dilaksanakan di Dinas Perhubungan
Kota Malang yang berlokasi di
Jl. Raden Intan no.1 telp. 0341-491140. kami memilih lokasi
tersebut karena selain mencari pengalaman
dengan magang, kami juga bermaksud memperoleh data tentang Peran Dinas Perhubungan Kota
Malang dalam mengawasi angkutan kota melalui kartu pengawasan (KPS) dan uji
kelayakan kendaraan guna melayani Masyarakat yang optimal. lokasi itu adalah
lokasi yang sangat pas untuk penelitian kami.
6) Waktu
pelaksanaan
Kegiatan
magang riset dilaksanakan selama
2 (dua)
bulan yakni mulai bulan September s/d Oktober 2017.
7) Analisis
Data
Teknik
analisa data merupakan
kegiatan mengolah data yang diperoleh selama penelitian guna menghasilkan
kesimpulan. Dalam penelitian ini, digunakan cara berfikir induktif untuk
menganalisa data dan mendapatkan kesimpulan. Metode berfikir induktif mengambil
data sebagai pijakan dalam menjelaskan fenomena sehingga dapat ditarik
kesimpulan akhir. adapun 3 (tiga)
teknik analisa data antara lain:
a)
Reduksi
Reduksi data Reduksi data diartikan
sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan
yang tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa yang
menajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b)
Penyajian Data
Penyajian data Penyajian data
dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian tersebut akan
dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis
ataukah tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian
tersebut.
c)
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanyalah
sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat
pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisaan selama peneliti menulis.
Suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu
seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara
teman sejawat untuk mengembangkan ‘intersubjektif’ atau temuan pada salinan dan
data yang lain. (Miles, 1992 : 15-21).
G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai permohonan pengajuan
magang riset di Dinas Perhubungan Kota Malang, agar dapat dijadikan bahan
pertimbangan dengan harapan magang riset ini dapat direalisasikan sesuai
rencana. Kami berharap diberi kesempatan
untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan dengan magang riset di Dinas
Perhubungan Kota Malang. Kami juga mengharapkan bantuan dan dorongan serta
peran dari berbagai pihak agar dalam pelaksanaan magang riset nanti dapat
berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan
hasil yang nyata manfaatnya bagi kedua belah pihak. Demikian proposal magang
riset ini, besar harapan kami untuk di izinkan melaksanakan magang riset di
Dinas Perhubungan Kota Malang. Terima
kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Andrinsyah,
2015, Manajemen Transportasi dalam kajian
dan teori. jakarata:Fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik Universitas
Beragama.
Bungin, MB.2010. Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Prenada Media
Grup.
Nazir,
Moh.,1999.Metode
Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Republik
Indonesia.2009. Undang-Undang Nomer 22 Tahun
2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Resty, Yustika,2009. Proposal penelitian Bab III. http://tuturtika.blogspot.co.id/2009/03/proposal-penelitian-bab-iii.html. Diakses Pada 27 Maret 2009
Syarifudin, 2015. Contoh Proposal Magang. http://www.kompasiana.com/www.syarif.com/contoh-proposal-magang_5580e71b137f61c6123e7e68 diakses pada 17 Juni 2015
Komentar
Posting Komentar